Perbarindo Sumut Teguhkan Komitmen Penguatan Tata Kelola dan Inovasi BPR–BPRS di Era Digital

topmetro.news, Medan– Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perbarindo Sumatera Utara menggelar Seminar dan Musyawarah Daerah (Musda) VII di Hotel Four Points by Sheraton Medan, Kamis (6/11).

Kegiatan yang mengusung tema Resiliensi dan Inovasi BPR-BPRS Sumut dalam Ekosistem Digital: Menjawab Tantangan Regulasi, Konsolidasi, dan Persaingan.

ini menjadi momentum penting dalam memperkuat tata kelola, mempercepat transformasi digital, serta meningkatkan daya saing BPR–BPRS di seluruh wilayah Sumatera Utara.

Khoirul Muttaqien, Kepala OJK Provinsi Sumatera Utara, membawakan topik “Regulasi Progresif dan Pengawasan Efektif: Mendukung Resiliensi dan Inovasi BPR–BPRS di Era Digital”.

Muhamad Yusron, Kepala LPS Wilayah I Medan, membahas “Peran LPS dalam Menjaga Kepercayaan dan Stabilitas BPR-BPRS di Era Digital dan Konsolidasi Industri”.

Tedy Alamsyah, Ketua Umum DPP Perbarindo, menguraikan “Sinergi Industri untuk Transformasi: Strategi Perbarindo Hadapi Regulasi, Konsolidasi, dan Persaingan”.

Seminar dipandu oleh Kotot Tamtama, Ketua Bidang Hukum dan Peraturan DPP Perbarindo.

Sekretaris DPD Perbarindo Sumut, Mery Sulianty H. S., menyampaikan bahwa Musda VII tidak hanya menjadi forum untuk memilih pengurus baru periode 2025-2029, tetapi juga wadah strategis memperkuat arah kebijakan asosiasi menghadapi tantangan digitalisasi dan konsolidasi industri.

Mery Sulianty juga tercatat sebagai Komisaris PT BPR Nusantara Ekonomi Jaya mengatakan seminar yang menjadi bagian dari rangkaian Musda ini menghadirkan tiga narasumber utama dari berbagai lembaga keuangan nasional.

“Perbarindo Sumut berkomitmen menjadi katalis transformasi digital dan penguatan tata kelola di seluruh BPR–BPRS anggota. Melalui Musda ini, kami ingin memastikan setiap langkah organisasi sejalan dengan arah kebijakan nasional serta semangat kolaborasi dengan regulator dan pemangku kepentingan,” ujar Mery, yang juga menjabat Komisaris Utama PT BPR Logo Karo Asri dalam keterangannya, Sabtu (8/11).

Sebagai figur yang aktif di dunia perbankan dan sosial, Mery Sulianty juga tercatat Sekretaris Forum TJSLBU (CSR Kesos) Provinsi Sumatera Utara, serta dosen tetap di Politeknik Mandiri Bina Prestasi.

Perempuan yang merupakan alumni SMANSA 92 Medan ini menilai, Musda menjadi ruang sinergi antara pengurus daerah, regulator, dan pelaku industri untuk bersama menghadapi era keuangan digital.

“Digitalisasi bukan hanya tren, tapi keniscayaan. BPR–BPRS harus siap bertransformasi dengan memperkuat sistem digital, keamanan data, dan tata kelola agar tetap kompetitif,” ujar Mery menegaskan.

Musda dan seminar ini diikuti sekitar 80 peserta, terdiri dari Dewan Pengawas, Pengurus DPD dan DPK Perbarindo Sumut, Komisaris dan Direksi BPR–BPRS anggota, serta tamu undangan dari OJK, LPS, dan DPP Perbarindo.

Panitia pelaksana diketuai oleh Katarina Sihombing (OC), dengan Jona Sitepu sebagai Ketua Steering Committee (SC).

Kepala OJK Sumut, Khoirul Muttaqien, dalam paparannya menekankan pentingnya penguatan sistem pengawasan dan manajemen risiko di tengah percepatan digitalisasi industri keuangan.

Sementara itu, Kepala LPS Wilayah I Medan, Muhamad Yusron, menyoroti peran BPR-BPRS sebagai lembaga keuangan mikro yang perlu memperkuat kepercayaan publik melalui tata kelola yang baik dan penerapan sistem digital yang aman.

Melalui forum ini, Perbarindo Sumut menegaskan tekad untuk memperkuat pondasi digitalisasi perbankan mikro di daerah.

Menurut Mery Sulianty, dukungan regulator dan sinergi antarlembaga menjadi kunci bagi BPR–BPRS untuk bertahan di tengah arus perubahan industri.

“Kami percaya bahwa keberhasilan digitalisasi akan menjadi fondasi keberlanjutan dan efisiensi BPR–BPRS. Dengan kolaborasi yang kuat, BPR–BPRS Sumut dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah yang modern dan berdaya saing tinggi,” ungkap Mery, menutup keterangannya.

Penulis | Erris

Related posts

Leave a Comment